Latest Movie :
Recent Movies

30 Hari Mencari Cinta (2004)

Tiga orang wanita yang bersahabat sejak di SMA: Keke, Gwen dan Olin, ketika kuliah tinggal bersama di rumah milik orangtua Olin. Keke kuliah di jurusan PR, Olin di Bisnis, dan Gwen ambil Desain Grafis. Sepulang kuliah mereka nongkrong di cafe penjual pizza, lalu menyewa VCD dan nonton bersama di rumah. Itulah kegiatan rutin mereka setiap hari.

Suatu hari, seusai menonton VCD romantis, Keke menangis tersedu-sedu karena baru menyadari bahwa mereka hidup tanpa cowok, atau pacar. Ketiganya seperti terbangun dari tidur yang panjang. Mereka sadar bahwa satu-satunya cowok yang dekat dengan mereka adalah Bono, cowok tetangga yang keren, tapi cara berpikirnya seperti orang yang lahir dari planet berbeda.

Keinginan mereka untuk punya cowok semakin bulat, setelah geng musuh yang dipimpin Barbara menyebut mereka lesbian! Akhirnya mereka sepakat akan go public. Mulai Jumat depan, mereka akandugem di club yang paling top dengan target mencari pacar. Menjelang "Jumat Gaul" perdana, mereka sibuk mencari baju, meniru gaya dandan yang lagi trend, belajar gaya disko paling mutakhir dari MTV, yang penting bisa tampil gaya.

Ternyata Jumat itu tidak seperti yang mereka impikan. Gaya disko mereka ternyata bikin rusuh. Keke menumpahkan minuman ke pangkuan seorang cowok. Gwen yang pakai sepatu tinggi, jatuh terjerembab di depan cowok-cowok. Sementara Olin penyakit asmanya kambuh sehingga bikin repot orang banyak. Hasilnya, boro-boro dapat pacar, cowok-cowok pun tak ada yang tertarik pada mereka.

Mereka lalu taruhan, dalam waktu 30 hari harus punya pacar. Niat yang awalnya dijalani secara fun akhirnya berkembang jadi serius. Akhirnya banyak kegiatan yang biasa mereka lakukan bersama, sudah ditinggalkan. Masing-masing sibuk mencari cara tercepat untuk mendapatkan cowok. Dalam urusan mencari cowok ini membuat hubungan mereka jadi renggang. Hidup mereka penuh kepura-puraan. Ada yang pura-pura kencan dengan cowok, padahal cuma nonton sendirian di bioskop. Semua itu membuat mereka semakin jauh dan kesepian.

Di minggu ketiga mereka sudah mendapatkan cowok yang kira-kira cocok, tapi bukan berarti tanpa masalah. Olin kesengsem berat pada Erik yang tampangnya mirip bintang F4, Jerry Yan, tapi pemuda pemalu yang lemah lembut ini belum juga menyatakan cintanya. Sementara Keke dibuat pusing dengan ulah Brian yang selalu terobsesi pada urusan seks. Gwen menjalin hubungan dengan Axel, anggota band metal, yang peminum alkohol dan bau badan karena jarang mandi.

Ternyata punya cowok sama buruknya dengan tidak punya. Ketiganya sedih dan saling merindukan saru sama lain. Tepat di hari ke-30 ketiganya saling jujur dan terbuka mengungkap apa yang sebenarnya terjadi selama ini...

   Rating IMDB     :  5.8/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  9 January 2004 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  VCDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Vino G. Bastian and Luna Maya
   Genre               :  Comedy | Drama | Romance
   Size                  :  500MB MKV  
 
Indowebster-VCDrip-500MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------



What Love Means (2005) / Apa artinya cinta? (2005)

Dari tim produksi dan pemain utama 'Eiffel I'm In Love' (2003) hadirlah 'Apa Artinya Cinta?' (AAC?) sebagai follow-up blockbuster hit film di akhir tahun 2003 tersebut. Jelas sekali jika film ini diniatkan untuk kembali menjadi hit dalam perfilman Indonesia saat itu. Dengan bujet yang jauh lebih besar, maka 'AAC?' memang tampil dengan lebih menarik. Akan tetapi, apakah kemudian 'AAC?' menjadi lebih baik dari pendahulunya?

Adegan di buka dengan dengan setting sebuah kamar apartemen di Amerika, dimana seorang pria (Samuel Rizal) yang menyatakan rasa cintanya terhadap seseorang yang tidak terlihat di layar. Kemudian, si sosok misterius menunjukkan dirinya dan memeluk sang pria tersebut. Yang mengundang penasaran adalah, sosok tersebut juga ternyata seorang pria! Cerita berpindah ke Indonesia, dimana Aliza (Shandy Aulia), seorang gadis yang baru berusia 17 tahun yang ingin melanjutkan studinya ke Amerika. Atas rekomendasi mamanya, maka Aliza bertemu dengan Dara, anak tetangga baru mereka yang baru pulang untuk liburan. Ternyata Dara kuliah di San Fransisco, Amerika. Dari pertemuan pertama mereka, Aliza mendapatkan kesan yang aneh terhadap Dara, karena ia menganggap Dara sebagai anak dengan kelakuan yang 'aneh'. Apalagi saat kakaknya, Rio (Mischa Chandrawinata), memberitahu Aliza tentang gosip miring tentang 'prilaku' Dara. Namun, entah mengapa, ada sesuatu di diri Dara yang mengundang rasa ingin tahu yang besar dari Aliza. Maka dimulailah usaha Eliza untuk mengetahui siapa sebenarnya Dara itu.

Tidak ada yang spesial dengan plot yang ditawarkan oleh 'AAC?', bahkan cenderung tipikal komedi romantis sekali. Namun, kelucuan-kelucuan yang dibangun oleh situasinya cukup menggelitik, terutama karena adanya prasangka yang telah terbentuk di benak Aliza terhadap Dara. Tentu saja, banyak logika cerita yang perlu ditanyakan, namun ini adalah film hiburan dan ditujukan untuk menghibur penonton tanpa harus berpikir secara berlebihan. Mungkin ini adalah apologi untuk kelemahan cerita 'AAC?'. Selain itu 'AAC?' juga menyediakan sub-plot yang sebenarnya cukup bagus jika dikembangkan dalam sebuah narasi tersendiri, namun sayangnya sub-plot tersebut tidak diperlukan untuk film ini, karena sama sekali tidak ada korelasi dengan struktur cerita yang ingin dibangun.

Film ini disutradarai, diproduseri dan ditulis oleh Sunil Soraya, setelah sebelumnya ia hanya menjabat sebagai produser untuk Eiffel I'm In Love (2003). Sebagai seorang sutradara, tampaknya ia mempunyai visi sinematik dengan nilai artistik yang tinggi, karena secara visual, film ini terasa indah dengan set otherwordly-nya. Memang, dengan set yang terlalu mewah, film ini terkesan sangat tidak realistik. Selain itu, demi mengejar nilai artistik yang tinggi tersebut, Sunil kadang terjebak dalam elaborasi visual yang tidak perlu sama sekali, sehingga cukup mengganggu kenikmatan menonton film. Selain itu, ia tampaknya sangat terobsesi dengan film 'Sin City' (2005), karena selain poster yang menggunakan konsep yang sama, ternyata ada sebuah segmen yang benar-benar memakai konsep filmnya Robert Rodriguez tersebut. Ohya, bahkan untuk segmen company credit dari Soraya Intercine dibuat mirip dengan company credit-nya Marvel. Mungkin maksudnya untuk mengingatkan penonton bahwa ini adalah film dengan gaya dan adegan-adegan yang komikal. Tampaknya taste Sunil Soraya adalah action, karena ia kelihatannya berbakat dalam adegan-adegan aksi. Terutama adegan kebut-kebutan di jalanan San Fransisco, yang tidak kalah menarik dari film H'wood sekalipun.  Mungkin untuk feature selanjutnya ia bisa mengeksplorasi genre tersebut saja.

Tata fotografi film ini juga lumayan menarik, apalagi film ini juga film Indonesia pertama yang memakai Panavision sebagai kameranya dan dengan teknik widescreen (sesuatu yang kini jarang digunakan oleh film Indonesia), sehingga 'AAC?' tampil dengan gambar-gambar yang memanjakan mata. Pemakaian CGI masih jelas terlihat, terutama untuk adegan kebut-kebutan di jalanan San Fransisco, akan tetapi sudah cukup lumayan bagus. Untuk urusan efek khusus, 'AAC?' kelihatannya memang tidak main-main, karena memang banyak menampilkan efek sebagai hiasan visualnya. Sayangnya, untuk hal-hal tersebut, Sunil Soraya belum berani memakai tenaga lokal, karena masih memakai tenaga asing, yang memang terlihat sangat menguasai bidangnya.

Dari segi akting, tidak ada pengembangan yang berarti dari duet Samuel Rizal dan Shandy Aulia. Walau begitu, chemistry mereka yang telah terbangun cukup memberikan kontribusi positif untuk film ini. Samuel masih terlihat kurang natural sementara Shandy belum bisa melepaskan streotype aktingnya. Akan lebih baik jika mereka nanti memilih peran yang lebih menantang. Selain itu, film ini juga menampilkan comebacknya Onky Alexander, yang dulu merupakan iconnya anak muda tahun 80-an melalui seri 'Catatan Si Boy'-nya. Dan dalam film ini Onky kembali berduet dengan Didi Petet, yang tampil sangat menghibur, terutama saat adegan kebut-kebutan tersebut.

Jadi, apakah 'AAC?' lebih baik dari 'Eiffel I'm In Love'? Tampaknya begitu, walau secara kualitas, tidak ada peningkatan yang signifikan. Tapi, setidaknya film ini membuktikan, jika sebuah film dibuat dengan serius, maka film tersebut akan menjadi sebuah film yang menarik. 

   Rating IMDB     :  5.1/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  2 November 2005 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  DVDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Shandy Aulia, Samuel Rizal
   Genre               :  Comedy | Romance
   Size                  :  600MB MKV  
 
Indowebster-DVDrip-600MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------



Tanah Surga… Katanya (2012)

Deddy Mizwar sepertinya belum puas untuk bermain di sekitar wilayah drama satir. Setelah film-film semacam Kentut (2011) dan Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010), Deddy kembali hadir sebagai produser – sekaligus hadir sebagai pemeran dalam kapasitas terbatas – untuk film terbaru arahan Herwin Novianto (Jagad X Code, 2009) yang berjudul Tanah Surga… Katanya. Dengan naskah cerita yang dittlis oleh Danial Rifki, Tanah Surga… Katanya mencoba untuk membahas struktur kehidupan masyarakat yang berada di daerah perbatasan negara Indonesia – Malaysia, khususnya dari segi ekonomi. Sebuah sentuhan kritis yang jelas terasa begitu sensitif, namun Tanah Surga… Katanya mampu menyajikannya dengan penceritaan yang elegan.

Tanah Surga… Katanya berkisah mengenai dilema kehidupan yang dialami oleh Hasyim (Fuad Idris) ketika ia diajak oleh anaknya, Haris (Ence Bagus), untuk meninggalkan desanya yang berada di daerah pinggiran perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan Barat dan berpindah ke Malaysia. Pilihan ini sendiri diberikan oleh Haris karena selama ini ia telah mendapatkan rezeki yang melimpah dengan bekerja di Malaysia sekaligus mengingat fakta bahwa kehidupan masyarakat di daerah pinggiran tersebut sama sekali tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah Republik Indonesia. Sebagai seorang mantan pejuang kemerdekaan yang masih menggenggam nilai-nilai nasionalisme yang tinggi, Hasyim jelas menolak ajakan tersebut. Akhirnya, Haris hanya mengajak puterinya, Salina (Tissa Biani Azzahra), untuk berangkat ke Malaysia dan meninggalkan ayah beserta puteranya, Salman (Osa Aji Santoso), yang tidak ingin meninggalkan sang kakek sendirian.

Dilema kehidupan di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia tidak semata-mata hanya dialami oleh Hasyim dan keluarganya. Tanah Surga… Katanya juga menyinggung mengenai masalah pendidikan melalui karakter guru muda bernama Astuti (Astri Nurdin) yang harus berjuang mengajar sendirian di desa tersebut karena keterbatasan tenaga guru yang mengajar disana. Ada juga karakter Anwar (Ringgo Agus Rahman), seorang dokter yang berasal dari Bandung yang baru saja tiba disana setelah ditugaskan dari kota asalnya di Bandung. Melalui kehidupan yang dijalani oleh karakter-karakter tersebut di sepanjang penceritaan film inilah Tanah Surga… Katanya berusaha menunjukkan bahwa tanah air Indonesia tidak seindah dan semakmur bayangan masyarakatnya selama ini, khususnya ketika pemerintah sama sekali bersikap acuh kepada nasib keseharian para warganya.

Satir yang disajikan oleh Tanah Surga… Katanya memang secara berani mengkonfrontir berbagai isu yang dihadapi oleh Indonesia selama ini dengan Malaysia. Memang, jalan cerita film ini bukanlah berniat untuk menanamkan semangat kebencian terhadap negara tetangganya tersebut. Tanah Surga… Katanya memilih untuk membandingkan secara langsung bagaimana kesejahteraan kehidupan yang saling bertolak belakang antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Malaysia yang hidup di garis perbatasan, dan bagaimana masyarakat Indonesia mengais-ngais rezeki di wilayah negara tetangganya akibat kurangnya kepedulian pemerintah yang berujung pada hilangnya pula rasa kecintaan dan nasionalisme masuarakat di daerah tersebut terhadap negeri kelahiran mereka sendiri. Kritis. Tajam. Namun pada kebanyakan bagian, Tanah Surga… Katanya justru terkesan menyalahkan kesejahteraan negeri tetangga yang begitu memikat daripada mengeksplorasi masalah yang dihadapi karakter masyarakat di wilayah Indonesia dan usaha mereka untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Satir dan sindiran mengenai sikap nasionalisme di dalam jalan cerita Tanah Surga… Katanya sendiri mampu dihadirkan secara elegan, melalui berbagai dialog maupun adegan sindiran yang cukup berhasil untuk menghantarkan pesannya – walau pada beberapa bagian terkesan dieksekusi secara terlalu berlebihan. Pun begitu, kematangan kemampuan penampilan akting para jajaran pengisi departemen akting Tanah Surga… Katanya berhasil membuat berbagai sisi kehidupan yang ingin disampaikan film ini menjadi dapat tersampaikan dengan lugas. Pujian khusus tentu layak disematkan kepada pemeran Salman, Osa Oji Santoso, yang mampu memberikan penampilan akting yang apik sekaligus menjaga ritme emosional cerita di setiap penampilannya. Nama-nama lain seperti Ence Bagus, Fuad Idris, Ringgo Agus Rahman – yang sepertinya semakin baik dalam memilih peran-peran yang ia mainkan, Astri Nurdin dan Norman Akyuwen semakin menambah kokoh kekuatan pondasi akting film ini.

Herwin Novianto sendiri harus diberikan pujian atas kemampuannya untuk mengarahkan film ini, baik dari sisi penjagaan alur ritme penceritaan film maupun pengarahan dari tata produksi film ini. Jelas tidak mudah untuk mengarahkan sebuah drama satir agar tetap mampu dinikmati oleh khalayak ramai. Namun, Herwin berhasil mengeksekusi naskah cerita arahan Danial Rifki dengan cukup baik. Kekuatan penceritaan tersebut juga didukung dengan kualitas penampilan audio dan visual yang begitu berkelas. Sinematografi arahan Anggi Frisca mampu menangkap alam Kalimantan dengan penuh kesan eksotismenya, sementara tata musik karya Thoersi Argeswara juga mampu mengisi setiap adegan dengan tambahan emosi yang lebih kuat.

Harus diakui, jika dibandingkan dengan film-film Indonesia lain yang bertema serupa seperti Batas (2011) atau Tanah Air Beta (2010), Tanah Surga… Katanya memiliki nilai kritikan yang jauh lebih tajam. Sayangnya, seiring dengan berjalannya durasi film, Tanah Surga… Katanya menjadi kehilangan fokus, berlarut dalam drama yang kurang mampu tergarap dengan baik dan semakin bertele-tele dalam penyampaian ceritanya. Pun begitu, dukungan keapikan penampilan akting para jajaran pemerannya serta kualitas tata produksi film ini setidaknya tetap mampu membuat Tanah Surga… Katanya menjadi sebuah sajian yang berkualitas untuk disimak. Tidak istimewa, namun jelas sebuah hasil produksi dengan kualitas yang cukup memuaskan.
   Rating IMDB     :  0.0/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  15 Agustus 2012 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  VCDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Osa Aji Santoso, Fuad Idris
   Genre               :  Drama
   Size                  :  400MB MKV  
 
Indowebster-VCDrip-400MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------


Mr Bean Kesurupan Depe (2012)

Seorang suami mengantarkan istrinya yang sedang hamil ke Jakarta, yang ngidam ingin sekali bertemu idolanya. Sayang, belum sampai Jakarta, mereka dicegat takdir mengenaskan, dibunuh dengan brutal oleh seorang psikopat. Well, kalau ini adalah film “normal” dengan citarasa horor lokal, mungkin kelanjutannya sepasang suami-istri tersebut akan jadi arwah penasaran dan menuntut balas kepada si pembunuh. Untungnya (atau malangnya) kita tidak akan ditawari cerita klise macam itu, yang sudah didaur-ulang ribuan kali sejak jaman sundel bolong-nya (alm) Suzanna. KKD dengan master-piece-of-syit-nya yang terbaru “Mr Bean Kesurupan Depe” tampak lugu menambahkan ber-layer-layer twist cerdas, memasukkan apapun yang ada di kepalanya ke dalam cerita, tak peduli jika pada akhirnya film ini sulit dicerna oleh otak, tidak masuk di akal dan idiot. Si suami, Parmin diperankan Doyok dan si istri Marni diperankan Dewi Perssik, tak ada kesan orang kampung, tak apa itu sangat-sangat wajar. Mereka naik becak menuju Jakarta dari kampung, masih normal. Lalu mereka nyasar ke sebuah hutan, menemukan pondok yang berisi potongan tubuh-tubuh manusia, ternyata itu sarang si psikopat alay—saya berharap KKD tiba-tiba menghentikan keidiotannya, berbalik membuat film slasher, tapi itu (tentu saja) tidak terjadi, harapan saya diperintahkan untuk nungging dan KKD sambil tertawa lebar menendangnya hingga jauh. Apakah masih normal setelah Parmin dan Marni mati, mereka jadi pocong berkain kafan warna-warni dan akhirnya bergabung dengan pocong-pocong lain di Asrama khusus pocong? yah semua masih terlihat normal, iya kan KKD?? Iyaa kan??  *cek tekanan darah*

Sebetulnya “Mr Bean Kesurupan Depe” tidak hanya menceritakan Parmin dan Marni yang gagal ke Jakarta lantaran keburu di ho-oh-in psikopat (dibunuh maksudnya). “Mr Bean Kesurupan Depe” juga menceritakan sepasang kekasih yang mati ditabrak mobil kemudian jadi pocong juga, jadi penghuni asrama pocong pula. Cerita lainnya, ada pocong bule mirip Mr. Bean—di-credit-nya hanya ditulis “Mister Bean”—juga penghuni asrama pocong yang nantinya hanya jadi “pajangan” rombeng. Mondar-mandir tidak jelas dalam cerita, berusaha keras mengimitasi Mr. Bean asli (dari gerakan sampai raut muka) hanya untuk memuaskan apa yang saya namakan sejak awal “sebuah tindakan frustasi dan putus asa seorang KKD”. Biarlah, kali ini saya akan pura-pura terkejut melihat usaha keras penulis cerita (itupun jika ada), yang dengan telaten sekali menumpuk ceritanya menjadi tumpukan “sampah”. Ditambah Yoyok Dumprink memainkan peranan pentingnya sebagai sutradara dengan sangat apik, mengurutkan tumpukan “sampah” tersebut agar lebih bisa dinikmati oleh otak yang sudah mengkerut sampai segede “biji” kambing. Tidak perlu nyium ketek kiri genderuwo dulu untuk bilang kalau “Mr Bean Kesurupan Depe”, adalah karya ke-sekian dari KKD yang tak perlu dipertanyakan dan dijelaskan lagi seberapa besar efek ingin muntahnya, cukup melihat posternya yang punya design brilian itu, saya sudah tahu akan dilumuri muntahan sendiri selepas nonton filmnya.

“Poster film Indonesia terbaik sejauh ini, ada helikopter yang dinaikin catwoman nyemplung ke laut, ada perosotan, ada pocong mister bean, ada dakocan, perfect!”—Ita, pasien rumah sakit jiwa yang mengaku fans garis keras film-film KKD. Produser yang satu ini memang anti-mainstream, jika kebanyakan film Indonesia sudah capek dibilang jelek dan berlomba-lomba bikin filmnya bagus, KKD tetap berpegang teguh untuk idealis membuat film jelek. Seakan tak bisa lepas dari pemikiran “bikin film bagus itu nga akan laku”, tampilan filmnya tidak memanjakan mata, tak akan pernah dipedulikan, akting ala-busuk-nya juga dibiarkan, adegan demi adegan yang di-edit pakai power-point pun jadi lumrah, semua untuk menghasilkan satu tujuan mulia, yaitu film yang jeleknya mutlak (film bukan sih? terserah deh). “Mr Bean Kesurupan Depe” bukanlah film KKD jika jeleknya hanya setengah-setengah, memasukkan plot psikopat ditengah jalan hanya untuk memamerkan filmnya bisa mencampur-adukan genre seenaknya, lalu meninggalkan plot itu tak terselesaikan adalah keharusan. Apalah artinya film KKD tanpa plot-nya yang tumpang-tindih hanya numpang lewat sambil kentut lalu kemudian kayang melompati kecerdasan penontonnya. Apalah artinya film KKD tanpa penampakan-penampakan setan-setan bermuka gosong itu, signature khasnya itu masih akan diselipkan di “Mr Bean Kesurupan Depe”, walau porsinya agak dikurangi untuk memberi tempat pada si Mister Bean, yang di film ini asyik sendiri lalu-lalang tidak jelas diantara plot utama (emang ada?).

Diperlakukan sama dengan psikopat alay, si pocong Mister Bean juga nantinya akan dilupakan dalam cerita, KKD pikir sudah cukup membuktikan jika filmnya memiliki Mister Bean yang bukan “Mr. Bean”, hilangkan saja dia dan fokus lagi ke plot utama (penasaran, emang ada?)—plot utama untuk mengubah bentuk otak saya menjadi segitiga sama kaki. Sebegitu putus asanya seorang KKD sampai harus menipu orang-orang, bilang difilmnya ada Mr. Bean. Dulu sebelum memutuskan untuk memboyong aktris-aktris import dan Mr. Bean palsu, untuk membuat film jelek KKD hanya perlu trio macan yang mencuci kancutnya di kolam renang, apakah KKD sudah kehabisan ide membuat film-film jelek yang sesederhana itu, yang tak perlu menipu. Sejenius membuat kontroversi, KKD juga jenius menayangkan filmnya sebelum “The Dark Knight Rises”, karena “Mr Bean Kesurupan Depe” tidak disangka-sangka semacam film “pendamping”, yang menceritakan asal mula seorang catwoman. Jika film Nolan nantinya tidak lebih bagus dari “kotoran” milik KKD, saya lebih baik gantung diri aja. Saya akui “Mr Bean Kesurupan Depe” adalah film (film bukan yah?) jelek, tapi KKD tidak lagi (bisa) menyaingi kejayaan film-film busuknya di era “Genderuwo”. “Mr Bean Kesurupan Depe”, seharusnya bisa lebih jelek daripada ini, KKD seharusnya bisa lebih baik daripada ini, pocong warna-warni, pocong lomba balap bajaj, pocong punya asrama, Mister Bean suka sama pocong Marni, psikopat alay, catwoman naik helikopter, catwoman konser, semua kebodohan di film ini seharusnya bisa lebih-lebih-lebih idiot. Untuk kali ini saya harus puas dengan “Mr Bean Kesurupan Depe” yang punya level jelek ala kadarnya. Sekian *telepon ambulan*

   Rating IMDB     :  0.0/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  7 Juni 2012 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  VCDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Dewi Perssik, Doyok
   Genre               :   Comedy | Horror
   Size                  :  325MB MKV  
 
Indowebster-VCDrip-325MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------


Dead Time: Kala (2007)

Eros (Ario Bayu) adalah seorang polisi yang tengah menyelidiki kasus pembakaran terhadap 5 orang yang menewaskan kelimanya secara mengenaskan. Diluar kehidupannya sebagai polisi, Eros adalah seorang homoseksual. Sementara itu seorang wartawan bernama Janus (Fachri Albar) juga tengah menyelidiki kasus tersebut. Janus sendiri menderita penyakit narkolepsi yang membuatnya mudah sekali tiba-tiba tertidur apabila emosinya sedang memuncak misal terlalu panik, antusias ataupun marah. Hal itu jugalah yang membuat sang istri, Sari (Shanty) menggugat cerai Janus karena dia merasa sang suami tidak bisa memenuhi nafkah batinnya karena setiap akan berhubungan Janus selalu tiba-tiba tertidur. Janus yang masih menyelidiki k`sus kematian 5 orang tersebut secara diam-diam meletakkan tape recorder dalam pot di kamar mayat dimana salah seorang istri korban ada disitu dan menolak diwawancara.

Tidak lama kemudian istri korban tersebut tewas tertabrak dan dilindas mobil tepat didepan mata Janus. Yang lebih aneh lagi, saat Janus mengambil tape recorder miliknya, dia menemukan rekaman suara wanita tersebut. Wanita itu mengatakan hal yang tidak dimengerti Janus yang intinya adalah menunjukkan lokasi sebuah tempat bernama "Bukit Bendonowongso". Yang lebih aneh dan mengerikan lagi, semua orang yang mendengar rekaman itu dan mengetahui lokasi tersebut akan mati secara mengenaskan. Ternyata baru diketahui kalau lokasi itu menunjukkan tempat penyimpanan harta karun miik Presiden pertama. Dan ternyata selain Janus dan Eros ada pihak lain yang ikut serta dalam perburuan harta karun tersebut.

Joko Anwar memang paling berani bereksperimen. Lihat saja cerita dan nuansa dalam film ini yang tentunya tidak akan ditemui di film Indonesia lain atau setidaknya di film garapan sutradara lainnya. Sisi teknis khususnya sinematografi film ini begitu berani menampilkan nuansa yang berbeda dan sangat pantas disebut sebagai film noir pertama di Indonesia. Dengan berani film ini menampilkan setting di negeri antah berantah. Setting lokasinya memang sebenarnya tidak sulit ditebak, tapi tata artistik film ini mampu membuat seolah lokasi-lokasi dalam film ini bukanlah di Indonesia. Lalu penggunaan tata cahaya dan teknik sinematografi yang sangat film noir makin memantapkan film yang punya judul lain Dead Time: Kala ini sebagai salah satu film dengan sinematografi terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Tapi apakah film dengan sinematografi luar biasa ini diikuti dengan cerita yang mumpuni? Cerita yang ditulis Joko Anwar sama beraninya dengan gaya penyutradaraan dan sinematografinya yang eksperimental. Dasar cerita yang dia tulis cukup berani dengan berlokasi di negeri antah berantah tapi sebenarnya sangatlah Indonesia, Joko Anwar coba memasukkan berbagai unsur termasuk sindiran terhadap Indonesia dan yang utama adalah mengenai perburuan harta yang dibalut dengan ramalan Jayabaya. Dengan genre fantasi dan setting di negeri antah berantah memang bisa menutupi berbagai hal yang diluar logika yang banyak terjadi di film ini. Tapi harus diakui juga bahwa Joko Anwar terlalu mementingkan gaya sehingga ceritanya sendiri agak terasa kedodoran. Beberapa hal terasa janggal karena eksekuisnya yang kurang maksimal seperti mengenai kutukan yang merenggut nyawa. Bagaimana awalnya kutukan itu bisa terjadi? Apa sebenarnya makhluk yang muncul tiap kali akan ada orang yang terbunuh itu? Saya juga tidak menemukan film ini bisa mengikat saya karena karakternya sendiri tidak menarik buat saya.

Mengenai ramalan dan konklusinya saya sendiri merasakan hal yang bisa dibilang lucu kalau tidak mau diaktakan konyol. Sang penidur yang diartikan sebagai orang yang kena penyakit tidur? Saya tidak tahu pasti apakah ramalan Jayabaya yang dipakai di film ini memang benar ada disalah satu ramalan Jayabaya atau hanya karangan tapi yang jelas tafsiran untuk hal itu terlalu naif. Kemudian sang "ratu adil" yang muncul buat saya justru lebih menarik. Seperti yang saya bilang bahwa meski di negeri antah berantah, tapi sangat jelas bahwa negeri di film ini adalah alternate universe bagi Indonesia. Dan apa jadinya jika sang ratu adil adalah seorang homoseksual yang seringkali direndahkan di negeri ini? Ide yang menarik hanya saja tidak ada penjelasan mengapa bisa dia yang menjadi ratu adil menginagt tidak ada hal spesial yang telah dia lakukan sebelumnya.

Tapi yah meski di ceritanya kedodoran dalam eksekusi, tapi dasar idenya tetaplah menarik. Berbagai sindiran untuk negeri ini jelas sangat terasa seperti aksi anarkis, isu politik, lalu sosok orang di pemerintahan yang digambarkan mau melakukan apa saja demi harta, dan masih banyak hal lainnya. Secara keseluruhan film ini punya tata sinematografi dan artistik yang sangat bagus, ide cerita yang juga kreatif, hanya saja Joko Anwar terlihat terlalu asyik bergaya dalam filmnya dan memang itu berhasil membuat keunikan tersendiri. Tapi akan lebih baik lagi jika berikutnya dia lebih memaksimalkan penggarapan ceritanya. Masih banyak lubang yang meninggalkan pertanyaan tidak perlu. Saya jelas akan menunggu 2 film terbarunya yang akan rilis tahun ini, Modus Anomali dan Impetigore.

   Rating IMDB     :  7.2/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  19 April 2007 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  DVDRip (BAGUS)
   Bintang             :  Fachry Albar, Ario Bayu
   Genre               :  Crime | Fantasy | Thriller
   Size                  :  400MB MKV  
 
Indowebster-DVDrip-400MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------


Alexandria (2005)

Bagas Gunawan (Marcel Chandrawinata), lelaki pendiam dan sangat pemalu memendam rasa kepada Alexandra Yasmina (Julie Estelle), tetangganya yang baru. Alex adalah gadis unik dengan kamera dan koleksi komiknya dan mimpi utamanya: pergi ke kota Alexandria di Mesir, yang kata ayahnya merupakan asal muasal nama dirinya: Alexandra.

Bagas menikmati itu semua dengan rasa aneh yang terus tumbuh. Akhirnya dia memilih menggambar Alex dengan bakat lukisnya yang kental. Bagi Alex, Bagas adalah pendukung setianya. Orang yang selalu siap membantunya. Tidak lebih dari itu. Sebab Bagas tidak pernah mengatakan apa pun tentang isi hatinya. Sementara Rafi Primasto (Fachri Albar) sahabat Bagas yang berkepribadian sangat bertolak belakang dengan Bagas. Rafi yang natural born playboy selalu bergonta-ganti pacar dan tidak pernah mengerti apa yang dilihat Bagas dari diri seorang cewek aneh seperti Alex tanpa pernah melakukan apapun mengenai perasaannya. Hingga alur kehidupan membawa tiga anak manusia ini ke dalam keadaan yang tidak pernah mereka perkirakan sebelumnya.

   Rating IMDB     :  5.8/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  15 November 2005 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  VCDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Fachry, Marcel & Julie Estelle
   Genre               :  Drama
   Size                  :  1GB DAT  
 
Indowebster-VCDrip-2CD-1GB-DAT  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------


Kungfu Pocong Perawan (2012)

Di sebuah perguruan Singa Putih tinggallah kakak pertama, Boh Siaw, bersama Boh Lam, Ang Pao, Gurunya, dan gadis perawannya, Mey Mey. Suatu hari, Boh Siaw diperintahkan gurunya untuk mengambil kitab suci. Setelah melakukan perjalanan tersebut, baru dirinya bisa meminang gadis perawannya tersebut. Akhirnya, Boh Siaw mengajak Ang Pao untuk menemani dirinya mencari kitab suci tersebut. Selama perjalanan, mereka dihantui oleh makhluk halus hingga pada akhirnya mereka berdua pun mengalami kecelakaan dan berubah menjadi pocong. Lalu bagaimana kisah selanjutnya?

Merasa tidak asing dengan poster film ini? Hmm yak pasti langsung teringat dengan film Kungfu Panda. Bedanya di poster film bung KKD kali ini dihiasi dengan 2 pocong. Belum lagi kalau kalian menyaksikan film ini secara keseluruhan, akan banyak adegan yang dicomot atau dijiplak dan dibuat dalam satu adegan di film ini. Saran gue sih lebih baik baca review gue aja daripada menonton film ini di bioskop.. Bukannya tidak mau mengapresiasi film-film Indonesia untuk ditonton di bioskop ya tapi kalau buruk lebih baca review dari penonton yang setia dengan tipe-tipe film tersebut. Sayang looh buang-buang duit, apalagi sekarang HTM bioskop sudah mahal.

Kungfu Pocong Perawan bisa dibilang film terbaik KKD dari segi sinematografi. Sumpah. Gueh. Gak. Bohong. Gambar di sepanjang 77 menit film ini jernih dan enak dipandang mata. Bisa dibilang KKD menggembleng habis-habisan DOP di film terbarunya kali ini. Namun sayang sekali, terbaik itu hanya terdapat di sisi sinematografi saja, sisanya? Hmm jauh dari kata cukup baik ataupun menarik untuk ditonton di bioskop.

Kalau dari masalah si pocong bisa berantem dengan manusia, itu sih gue masih bisa maklumi ya. Tapi kalau tidak lucu dan ujungnya garing bin membosankan rasanya aneh saja ya ada adegan tersebut. Akhir kata, film Kungfu Pocong Perawan adalah film Vividsm pertama di bulan April yang akan menghantui bulan April di bioskop kesayangan anda sebelum hadirnya Kuntilanak-Kuntilanak dan NENEK GAYUNG minggu depan.



   Rating IMDB     :  0.0/10  (Detail IMDB)
   Tanggal Rilis    :  12 April 2012 (Indonesia)
   Kualitas Video  :  VCDrip (BAGUS)
   Bintang             :  Olga Syahputra, Jessica Iskandar
   Genre               :  Comedy
   Size                  :  400MB MKV  
 
Indowebster-VCDrip-400MB-MKV  : 
PASSWORD : oliphdhian
Download File
Torrent-HDRip-700MB-Avi  (Single File) : 
Download File
Mediafire Alternatif Link HDRip
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak 
atau bingung cara downloadnya 
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
NOTE:
Terima Kasih
----------------------------------------------


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Film Bioskop - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger