Pasti pernah mendengar ungkapan ‘Jangan pernah menilai satu hal berdasarkan penampilan luarnya’ bukan? Well… seandainya ungkapan yang sama dapat diterapkan pada Misteri Pasar Kaget yang merupakan salah satu film yang memiliki desain poster terburuk yang pernah ada di industri film Indonesia modern. Poster buruk film ini sepertinya mencerminkan apa yang hendak disampaikan oleh para pembuat film ini bahwa… yah… Anda akan menyaksikan sebuah film dengan sebuah cerita yang berisi deretan karakter yang banyak serta saling tumpang tindih namun sama sekali tidak pernah diberi kejelasan mengenai apa sebenarnya kegunaan mereka hadir dalam cerita tersebut. Bersiaplah untuk menyaksikan salah satu film terburuk yang pernah dibuat oleh para pembuat film Indonesia. Sepanjang masa.
Sebenarnya, kalau ingin berpandangan positif terhadap jalan cerita film ini, Misteri Pasar Kaget dapat dipandang sebagai sebuah film horor yang ingin memanfaatkan nuansa dan atmosfer film horor tradisional Indonesia di masa lampau. Sayangnya, penulis naskah film ini, Wimbadi JP – yang juga menyutradarai film ini bersama dengan Kiki Nuriswan, sama sekali tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menulis maupun menggarap maupun merangkai jalinan cerita sebuah film. Bahkan, kemungkinan besar, Wimbadi JP sepertinya bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya ia ingin sampaikan di dalam film ini karena, sejujurnya, Misteri Pasar Kaget sama sekali tidak bercerita tentang apapun. Well… or something like that.
Phew… Misteri Pasar Kaget berkisah – jika Anda cukup cerdas untuk merangkum apa yang sebenarnya coba diceritakan oleh film ini – mengenai pasangan ibu dan anak, Bethari (Erly Ashyla) dan Putri Cemeti (Permata Sari Harahap), yang dalam sebuah kejadian perampokan yang tragis, kehilangan suami mereka. Merasa depresi atas rasa kehilangan yang begitu mendalam, keduanya kemudian memutuskan untuk bunuh diri. Anyway… entah bagaimana caranya, keduanya kemudian berubah menjadi sepasang siluman yang dengan kendaraan delman mereka berkeliling-keliling desa dan menebarkan aroma kematian bagi para penduduk sebuah desa. Mereka terus berkeliling… dan berkeliling… dan berkeliling… dan berkeliling… Seriously. Hanya itulah yang terjadi di dalam jalan cerita film ini.
Oh. Anda bertanya kenapa film ini berjudul Misteri Pasar Kaget? Baiklah. Layaknya sebuah tayangan serial televisi bernuansa horor yang terkenal dengan tagline “Begini ceritanya…,” penonton disajikan mengenai aktivitas magis yang terjadi di sebuah kuburan yang ketika waktu tengah malam datang lantas berubah menjadi pasar – tentunya diisi dengan makhluk-makhluk dari dimensi lain. Dan elemen “Begini ceritanya…” muncul dengan penceritaan ketika seorang pendayung becak menghantarkan salah seorang pelanggannya – wanita cantik, pucat, hamil dan tak berkata sepatah katapun – ke pasar tersebut. Seusai melaksanakan tugasnya, sang pendayung becak diberikan segepok uang sebagai bayaran – yang, tentu saja, membuatnya begitu bahagia. Namun, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak, segepok uang tersebut kemudian berubah menjadi sekumpulan daun kering di keesokan harinya. Apa hubungan antara kisah ini dengan kisah Bethari serta Putri Cemeti? Hanya Tuhan dan Wimbadi JP yang mengetahui jawabannya.
Selain jalan cerita yang hampir dapat diragukan keberadaannya, Misteri Pasar Kaget juga diisi dengan karakterisasi yang begitu lemah serta kemudian diwujudkan dengan penampilan akting yang… well… setidaknya menyamai kualitas penulisan naskah cerita film ini. Selain karakter Bethari, Putri Cemeti dan dua orang karakter berusia lanjut yang menjadi lawan mereka, Mbah Rekso dan Kyai Sambu, rasanya penonton akan menghadapi kesulitan yang luar biasa untuk mengingat nama-nama karakter yang melintas di dalam jalan cerita film ini. Selain karena nama-nama tersebut diberikan ‘sentuhan klasik,’ masing-masing karakter juga diberikan porsi cerita yang gagal untuk tergali dengan baik. Empat karakter yang paling dominan di dalam jalan cerita juga dihadirkan dengan begitu lemah. Sama sekali tidak menarik.
Kesalahan utama film ini sepenuhnya berada di tangan penulis naskah film ini. Maaf, Tuan Wimbadi JP. Siapapun Anda… mungkin ada baiknya untuk tidak pernah menyentuh kembali segala hal yang berkaitan dengan penulisan naskah cerita film. Selamanya. Wimbadi JP jelas sama sekali tidak mengerti mengenai apa yang sebenarnya ingin ia ceritakan, bagaimana cara ia menyampaikannya atau bagaimana mengembangkan deretan karakter serta cerita yang ingin ia sampaikan. Misteri Pasar Kaget adalah sebuah kegagalan luar biasa. Film ini akan menjadi salah satu film yang akan diingat oleh penduduk Indonesia sepanjang masa… sebagai salah satu film paling bodoh yang pernah dirilis oleh industri film Indonesia.
Sebenarnya, kalau ingin berpandangan positif terhadap jalan cerita film ini, Misteri Pasar Kaget dapat dipandang sebagai sebuah film horor yang ingin memanfaatkan nuansa dan atmosfer film horor tradisional Indonesia di masa lampau. Sayangnya, penulis naskah film ini, Wimbadi JP – yang juga menyutradarai film ini bersama dengan Kiki Nuriswan, sama sekali tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menulis maupun menggarap maupun merangkai jalinan cerita sebuah film. Bahkan, kemungkinan besar, Wimbadi JP sepertinya bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya ia ingin sampaikan di dalam film ini karena, sejujurnya, Misteri Pasar Kaget sama sekali tidak bercerita tentang apapun. Well… or something like that.
Phew… Misteri Pasar Kaget berkisah – jika Anda cukup cerdas untuk merangkum apa yang sebenarnya coba diceritakan oleh film ini – mengenai pasangan ibu dan anak, Bethari (Erly Ashyla) dan Putri Cemeti (Permata Sari Harahap), yang dalam sebuah kejadian perampokan yang tragis, kehilangan suami mereka. Merasa depresi atas rasa kehilangan yang begitu mendalam, keduanya kemudian memutuskan untuk bunuh diri. Anyway… entah bagaimana caranya, keduanya kemudian berubah menjadi sepasang siluman yang dengan kendaraan delman mereka berkeliling-keliling desa dan menebarkan aroma kematian bagi para penduduk sebuah desa. Mereka terus berkeliling… dan berkeliling… dan berkeliling… dan berkeliling… Seriously. Hanya itulah yang terjadi di dalam jalan cerita film ini.
Oh. Anda bertanya kenapa film ini berjudul Misteri Pasar Kaget? Baiklah. Layaknya sebuah tayangan serial televisi bernuansa horor yang terkenal dengan tagline “Begini ceritanya…,” penonton disajikan mengenai aktivitas magis yang terjadi di sebuah kuburan yang ketika waktu tengah malam datang lantas berubah menjadi pasar – tentunya diisi dengan makhluk-makhluk dari dimensi lain. Dan elemen “Begini ceritanya…” muncul dengan penceritaan ketika seorang pendayung becak menghantarkan salah seorang pelanggannya – wanita cantik, pucat, hamil dan tak berkata sepatah katapun – ke pasar tersebut. Seusai melaksanakan tugasnya, sang pendayung becak diberikan segepok uang sebagai bayaran – yang, tentu saja, membuatnya begitu bahagia. Namun, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak, segepok uang tersebut kemudian berubah menjadi sekumpulan daun kering di keesokan harinya. Apa hubungan antara kisah ini dengan kisah Bethari serta Putri Cemeti? Hanya Tuhan dan Wimbadi JP yang mengetahui jawabannya.
Selain jalan cerita yang hampir dapat diragukan keberadaannya, Misteri Pasar Kaget juga diisi dengan karakterisasi yang begitu lemah serta kemudian diwujudkan dengan penampilan akting yang… well… setidaknya menyamai kualitas penulisan naskah cerita film ini. Selain karakter Bethari, Putri Cemeti dan dua orang karakter berusia lanjut yang menjadi lawan mereka, Mbah Rekso dan Kyai Sambu, rasanya penonton akan menghadapi kesulitan yang luar biasa untuk mengingat nama-nama karakter yang melintas di dalam jalan cerita film ini. Selain karena nama-nama tersebut diberikan ‘sentuhan klasik,’ masing-masing karakter juga diberikan porsi cerita yang gagal untuk tergali dengan baik. Empat karakter yang paling dominan di dalam jalan cerita juga dihadirkan dengan begitu lemah. Sama sekali tidak menarik.
Kesalahan utama film ini sepenuhnya berada di tangan penulis naskah film ini. Maaf, Tuan Wimbadi JP. Siapapun Anda… mungkin ada baiknya untuk tidak pernah menyentuh kembali segala hal yang berkaitan dengan penulisan naskah cerita film. Selamanya. Wimbadi JP jelas sama sekali tidak mengerti mengenai apa yang sebenarnya ingin ia ceritakan, bagaimana cara ia menyampaikannya atau bagaimana mengembangkan deretan karakter serta cerita yang ingin ia sampaikan. Misteri Pasar Kaget adalah sebuah kegagalan luar biasa. Film ini akan menjadi salah satu film yang akan diingat oleh penduduk Indonesia sepanjang masa… sebagai salah satu film paling bodoh yang pernah dirilis oleh industri film Indonesia.
Tanggal Rilis : 27 September 2012 (Indonesia)
Kualitas Video : VCDrip (BAGUS)
Bintang : Erly Ashy, Permata Sari Harahap
Genre : Drama | Horror
Bintang : Erly Ashy, Permata Sari Harahap
Genre : Drama | Horror
----------------------------------------------
Jika Linknya Rusak
Jika Linknya Rusak
atau bingung cara downloadnya
informasikan Disini (Klik Disini)
----------------------------------------------
Terima Kasih
Posting Komentar